AL-HAMDULILLAH, semua puji untuk Allah SWT, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam mudah-mudahan terlimpah pada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam beserta keluarga serta beberapa sahabatnya. untuk kalian yang belum menggunakan jilbab serta masihlah saja argumen belum siap atau belum ada panggilan hati, silakan di baca artikel di bawah ini.
Mana Yang Lebih Baik Berjilbab namun Berakhlak Jelek atau Tidak Berjilbab namun Berakhlak Baik
”Lebih baik saya berjilbab hati dulu, dari pada berjilbab namun hatinya tidak berjilbab. ”
“Mendingan tidak usah berjilbab saja, dari pada kaya si A berjilbab namun masihlah sering berbuat m4k5i4t. ”
”Kalau belum siap berjilbab, mendingan ga usah gunakan dahulu! ”
”Saya belum dapat melakukan perbaikan tingkah laku saya, saya belum siap gunakan jilbab jadi saya kelak saja gunakan jilbabnya. ”
”Saya sesungguhnya ingin mamakai jilbab, namun masihlah belum siap. ”
”Saya sesungguhnya ingin mamakai jilbab, namun malu belum punya kebiasaan. ”
Mungkin saja kita sering mendengar beberapa pengucapan seperti diatas atau yang semacamnya. Di mana pernyataan atau pandangan-pandangan seperti diatas jadikan seseorang akhwat tidak atau tunda untuk berjilbab.
Tidak bisa disangkal kalau ada diantara beberapa muslimah yang telah menggunakan jilbab ada yang masihlah lakukan perbuatan-perbuatan yang tidak mencerminkan m0r4l atau akhlak islam. Hal inilah yang lalu menimbulkan banyak pandangan-pandangan di orang-orang yang berpendapat seperti diatas. Mereka berlaku sinis serta pesimis pada jilbab.
Satu diantara pandangan yang banyak kita temui di orang-orang yaitu ada pandangan yang menyampaikan kalau ”Lebih baik bila belum siap tidak usah gunakan jilbab dahulu, dari pada berjilbab namun masihlah lakukan perbuatan-perbuatan m4k5i4t atau berakhlak buruk”. Pandangan berikut yang juga sering mengecoh beberapa muslimah hingga menampik atau tunda melakukan kewajibannya dalam kenakan jilbab. Bila kita perhatikan pandangan sejenis ini, kita dapat analisa sebagai berikut :
Ada dua pernyataan yang dapat kita tarik dari pandangan itu, yakni :
Berjilbab namun berakhlak buruk
Beberapa muslimah yang berjilbab namun masihlah banyak pula melanggar
syariat-syariat islam yang lain.
Tidak berjilbab namun berakhlak baik
Beberapa wanita yang tidak atau belum berjilbab namun tidak tidak mematuhi syariat-syariat islam yang lain, terkecuali jilbab.
Pandangan yang seperti diatas berasumsi kalau pernyataan b tambah baik dari pada pernyataan a. Benarkah sekian? Atau Manakah diantara ke-2 hal itu yang tambah baik?
Jawabannya yaitu tidak ada tambah baik dari dua hal itu. Tidak ada yang kian lebih dua alternatif pelanggaran, lantaran dari keduanya memanglah tidak ada yang baik. Saat seseorang muslimah sudah baligh atau dewasa jadi harus baginya untuk berjilbab. Mengenai permasalahan mor4l atau akhlak itu yaitu perkara yang lain di mana ada hukum sendiri yang mengaturnya. Mungkin saja yang perlu kita imani terlebih dulu yaitu sebenarnya berjilbab yaitu keharusan yang mutlak untuk seseorang muslimah dewasa. Banyak dalil-dalil mengenai kewajibab berjilbab,
”Hai Nabi, katakanlah pada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu serta isteri-isteri orang mukmin : ’Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke semua badan mereka’. Yang sekian itu agar mereka lebih gampang untuk di kenal, karenanya mereka tidak di ganggu. Serta Allah yaitu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” QS. Al Ahzab (33) : 59
”Dan sebaiknya mereka menutupkan kain kudung kedadanya, serta jangan sampai memperlihatkan perhiasannya terkecuali pada suami mereka, atau bapak mereka, atau bapak suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara wanita mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka punyai, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki hasrat (pada wanita) atau anak-anak yang belum mengerti mengenai 4ur4t wanita. ” QS. AnNur (24) : 31
Sabda Rasulullah shallallahu ’alahi wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ’Aisyah, tuturnya :
”Hai Asmaa! Sebenarnya wanita itu jika sudah dewasa/hingga usia, jadi tidak pantas memperlihatkan suatu hal dari dianya tetapi ini serta ini. ” Rasulullah Shallahllahu ’alaihiwassalam berkata sembari tunjukkan muka serta ke-2 telapak tangan sampai pergelangan tangannya sendiri.
Yang butuh di perhatikan juga yaitu bagaimana memakai jilbab dengan cara benar atau sesuai sama syar’i. Karena bila kita saksikan di orang-orang, banyak beberapa muslimah yang memakai jilbab belum sesuai sama beberapa persyaratan syariat. Banyak kita dengar arti ”jilbab gaul”, ”jilbab modis”, dsb yang mungkin saja dapat saya katakan kalau yang sekian itu tidak dapat dimaksud dengan jilbab. Oleh karenanya sebaiknya tiap-tiap muslimah yang menggunakan jilbab, tekuni bagaimana beberapa persyaratan jilbab yang sesuai sama syariat.
Jilbab yang telah dipakai dengan benar, insya Allah akan memberi dampak besar untuk lakukan kebaikan, sedang menanggalkannya dapat buka kesempatan besar untuk jalannya berbagai macam maksiat. Karena pada intinya tidak berjilbab adalah kemaksiatan. Meskipun jilbab itu tidak tutup peluang negatif serta bukanlah menanggung kebaikan semuanya namun efek positif yang diraih oleh wanita berjilbab jauh tambah baik di banding wanita yang tidak berjilbab. Sebab wanita yang berjilbab itu sudah peroleh beberapa dari kebaikan/keutamaan sedang kebaikan yang lain mesti dipenuhi dengan kewajibab yang lain. Mengenai kebaikan itu nampak dari pancaran pengetahuan, iman serta takwanya pada Allah subhanahu wata’ala.
Lalu bagaimana dengan wanita yang belum berjilbab namun bukanlah karena menolak tetapi menunda-nunda dengan beragam argumen seperti malu masihlah belum punya kebiasaan, belum siap, atau kelak saja dan sebagainya?
Untuk saudari-saudariku yang masihlah menahan-nahan berjilbab sebaiknya mengerti sebenarnya usia serta ajal dapat datang setiap saat. Kita tidak paham kapan malaikat maut mencabut nyawa kita. Apa tahun depan? Bln. depan? Besok? Atau mungkin saja satu jam lagi. Ingatlah kematian saudariku yang datangnya mendadak. Sebaiknya kita selekasnya bertaubat serta awalilah gunakan jilbab dengan benar. Allah tidak lagi terima taubat seorang saat tiba ajalnya, serta ajal itu tidak akan bisa diundurkan atau dimajukan.
Rasulullah Shallallahu ’alahi wassalam membenci beberapa orang yang terasa panjang usia, dengan sabdanya,
”Sesungguhnya yang paling saya takuti atas umatku adalah hawa n4f5u yang masihlah terasa panjang umurnya. Mengenai hawa n4f5u yang menyesatkan manusia dari kebenaran serta hawa n4f5u yang masihlah terasa panjang umurnya (panjang angan-angan) semuanya akan lupa pada hari akhir. ”